Pengadaan Karyawan ( Procurement Employees)

Artikel Kasus :

New Recruitment Concept for Bata Italy

img_7556

Looking for new talent is one of the biggest challenges that companies currently face. In order to solve this problem, Bata Italy has created the Bata Recruiting Day, the first of which was held on July 31, in Treviso.

The Bata Recruiting Day is a new event designed to allow the company to meet a large number of candidates in a short space of time, to enable them to select the most promising applicants in order to create teams for new store openings.

The team responsible for the concept consisted of: Sergio Coretti, district manager; Alice Carraretto, store manager; Erica Dariol and Veronica Semenzato, sales staff; Silvia Zecchini and Elena De Marchi, marketing department; Antonella Pivaro, loyalty programs and CRM project manager; Fabrizio Gangale, training manager, and Annalisa Bassi, recruitment and development manager.

In addition, the activity was strongly supported by Lucrezio Bartoli, retail operations manager for Bata Italy, and human resources manager Matteo Crivellaro.

The first aim of the event in Treviso was to create interest in the brand, before the day itself, through the use of social media such as Facebook, LinkedIn and Twitter. The enthusiasm of the team generated a lot of curiosity in terms of the brand and the opening of the new Treviso store, and the team met over 60 candidates in just two hours on the day of the event.

Coretti commented: “The recruiting day was a success because it improved our brand awareness all over the town before the opening, and allowed us quickly to meet a large number of candidates from whom we will identify the best performers for the new Bata store team in Treviso.”

After the success of the first Bata Recruiting Day, the concept will continue to be used for future openings in the region.

Pembahasan :

Dari artikel di atas, kita dapat mempelajari bahwa di zaman sekarang banyak cara yang dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan pekerja yang sesuai dengan kriteria mereka. Artikel diatas menjelaskan bahwa perusahaan menggunakan sosial media sebagai sarana untuk melakukan seleksi terhadap calon kandidat yang akan melamar diperusahaan. Sebelum perusahaan menerima para calon pelamar, terlebih dahulu perusahaan menyebarkan woro-woro di media sosial untuk dapat melihat ketertarikan seseorang terhadap suatu brand. Cara itu dilakukan bisa jadi untuk melihat sejauh mana mereka mengenal dan mengetahui paling tidak sedikit tentang perusahaan yang akan mereka lamar. Hal itu juga dapat lebih mempermudah perusahaan, karena bisa langsung memilih dan menerima calon pekerja yang sudah memahami dan mengenal karakter perusahaan.

Kseimpulan :

  • Cara yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan karyawan baru cukup unik yaitu melalui sosial media. Dimana kita tahu bahwa zaman sekarang ini hampir semua orang memperoleh informasi terbaru dan ter update melalui sosial media.
  • Sebelum melakukan seleksi yang sebenarnya, perusahaan sudah lebih dulu melakukan promosi besar-besaran melalui facebook, linkedin, dan juga twitter untuk mengetahui antusiasme seseorang terhadap suatu brand atau merek.
  • Sebagai calon pelamar, tentunya kita sudah bisa mengetahui lebih awal jenis perusahaan apa yang akan kita lamar, sehingga kita tidak salah dalam memilih pekerjaan dan mendapatkan posisi yang sesuai.

Sumber Artikel :

Bata World Digest August 7, 2015

Study Kasus “ Human Resource” Manajemen Sumber Daya Manusia

KASUS :

Departemen SDM mungkin sudah terlalu sering dipusingkan dengan masalah ketidakdisiplinan yang terjadi di dalam suatu perusahaan atau organisasi. Masalah kedisiplinan ini memang sangat sulit untuk dihindarkan, karena hampir disemua organisasi ada saja orang-orang yang biasa menyimpang dari prosedur atau peraturan yang berlaku. Akan tetapi bagaimana jika masalah kedisiplinan ini malah menjadi boomerang bagi departemen SDM itu sendiri?

ANALISA KASUS :

Para karyawan yang sering datang terlambat dengan berbagai alasan, mungkin dapat dimaklumi dan dipahami oleh Manager HR. Akan tetapi, jika hal tersebut terjadi berulang-ulang dan cenderung sering maka tidak mungkin ditolerir lagi. Apalagi jika itu dialami oleh karyawan yang sama setiap harinya. Namun, dengan tidak adanya tindakan yang tegas atau hukuman yang sepadan seperti pemotongan gaji dan surat peringatan, maka karyawan tidak akan pernah memperdulikan hal tersebut. Sementara berbagai kebijakan tentang jam kerja dan segala pelanggaran serta konsekuensinya sudah diatur dalam pertauran perusahaan. Tetapi peraturan hanya tinggal peraturan yang tidak pernah direalisasikan.

LANDASAN TEORI

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ialah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.

Didalam suatu organisasi atau perusahaan, peran departemen yang menangani masalah sumber daya manusia sangatlah kompleks. Hasil dari kerja mereka akan menjadi tolok ukur kualitas dari masing-masing karyawan dan kesuksesan yang dapat diraih oleh perusahaan dengan SDM yang mereka miliki. Bagian MSDM memiliki banyak tanggungjawab yang harus mereka jalani. Salah satunya yang sesuai dengan kasus diatas yaitu tanggung jawab MSDM dalam mendirikan dan mengelola kebijakan perrsonil. Maksudnya adalah kemajuan suatu organisasi atau perusahaan bergantung pada departemen HR mereka untuk membantu menetapkan kebijakan yang terkait dengan perekrutan, disiplin, promosi, manfaat, dan kegiatan lainnya.

PEMBAHASAN

Berbicara tentang kedisiplinan memang tidak akan ada habisnya, terutama kedisiplinan para karyawan disuatu organisasi atau perusahaan. Berbagai peringatan mungkin telah banyak diberikan oleh pihak manajemen terutama bagian sumber daya manusia (HR Department).  Akan tetapi, hal itu bukan menjadi masalah bagi sebagian karyawan yang memang tidak pernah menanamkan sikap disiplin dalam dirinya. Sebagai contoh, di PT. SB sudah 2 tahun terakhir ini masalah ketidakdisiplinan karyawan menjadi sorotan besar bagi para jajaran Direksi. Beberapa karyawan datang ke kantor tidak lagi sesuai dengan aturan yang berlaku. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang terlambat  setengah hingga 1 jam setiap harinya (dengan atau tanpa izin atasan). HR Department membuat laporan mengenai presentase keterlambatan karyawan sebagai bahan laporan dan evaluasi untuk setiap Department Head. Akan tetapi, laporan yang disajikan tidak sesuai dengan apa yang ada dan terdapat kejanggalan dalam laporan tersebut. Mereka memaparkan presentase keterlambatan semua departemen kecuali HR Department. Hal itu membuat geram para karyawan karena terjadi ketidakadilan didalamnya. Dari laporan tersebut, menggambarkan seolah-olah HR department lah yang paling baik dalam urusan kedisiplinan, sehingga mereka tidak masuk dalam daftar laporan tersebut. Padahal seperti yang diketahui oleh semua pihak, HR department lah yang paling sering terlambat dan tidak disiplin. Hal itu bukan saja terjadi pada anggota nya tetapi juga Direktur HR nya. Dimana seharusnya mereka menjadi contoh dan panutan untuk karyawan yang lain dalam hal kedisiplinan. Selain itu, penghitungan persentase keterlambatan tidak sesuai dengan yang seharusnya.

Informasi presentase keterlambatan setiap departemen :

Department                       % Keterlambatan

  1. Accounting                                  3,37 %
  2. Merchandiser                              3,26 %
  3. Retail Office                                 2,84 %
  4. IT                                                 2,42 %
  5. Corsec                                         1,58 %
  6. Industrial                                      1,58 %
  7. Distributor                                    1,26 %
  8. Adv and store                              1,16 %

KESIMPULAN :

Dari kasus dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagai orang yang berkecimpung di dalam departemen SDM seharusnya bisa lebih bersikap adil. Baik itu tujuannya untuk perusahaan atau pun untuk karyawan yang berada dibawah naungan mereka. Selain itu, mereka juga harus bersikap tegas dan bertumpu pada peraturan yang memang telah mereka buat agar semua bisa berjalan sesuai dengan fungsiya. Sehingga kejadian yang sama tidak akan terulang terus-menerus.

SOLUSI :

  1. Seharusnya orang-orang yang masuk ke dalam departemen SDM, terlebih dahulu memberikan contoh yang baik dengan menaati semua peraturan yang bersumber dari mereka sendiri. Dengan begitu, karyawan yang lain akan secara otomatis bisa mengikutinya.
  2. Harus ada punishment yang jelas untuk orang-orang yang tidak pernah disiplin, serta diberikannya juga reward sebagai tanda penghargaan bagi orang-orang yang selalu menaati peraturan.
  3. Seharusnya dibuat peraturan yang jelas tentang masalah keterlambatan baik itu dengan meminta izin terlebih dahulu ataupun tidak agar perhitungan nya menjadi lebih adil.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia